Selasa, 27 Oktober 2015

Pemuda Idaman




Apakah dia yang gagah? Atau yang cakep? Ataukah yang pemberani? Emm, atau juga dia yang kaya raya, yang kuliah atau yang baik hati, tidak sombong? Pasti bingung yaa, lalu apa nih indikator untuk bisa dikatakan sebagai pemuda idaman? idamannya siapa? Idamannya orang tua, bapak – ibu guru, masyarakatnya, teman- temannya, ibu pertiwi, dan bahkan idaman Allah dan para malaikat- malaikat-Nya. Karena dia adalah pemuda yang sopan sikapnya, santun tutur katanya, terpuji akhlaqnya, peduli sesama, taat dalam beragama, dan masih banyak kriteria lainnya yang bisa disebut sebagai pmuda idaman.

Lalu, apabila kita lihat kondisi pemuda saat ini...
...
...


Butuh menghela nafas lebih panjang ketika membahas tentang pemuda saat ini. Ketika lebih memilih santai- santai daripada menggapai cita- cita. Segalanya dituntut praktis tanpa mau melihat proses yang dinamis. Seperti membeli ijazah, membeli kunci jawaban ujian nasional, hingga pembegalan pun menjadi pilihan yang laris. Sangat banyak hal yang mengenaskan dan menyedihkan apabila kita mencoba menengok pemuda pada saat ini. Bagaimana mau menjadi agent of change pada bangsa ini kalau merubah dirinya saja sulit. Bagaimana mau peduli dengan orang lain, kalau masih saja mengkonsusmsi narkoba, miras yang perlahan- lahan bermuara ke penghancuran diri Sendiri.

Dan yang lebih aneh lagi, seakan- akan khalayak umum menganggap itu hal biasa, bahkan yang parahnya lagi malah mendukungnya, na'udzubillah. Semisal, pembelian kunci jawaban ujian nasional. Sudah sangat jelas kelicikan dan kecurangan yang terlihat tapi hampir dari segala pihak mendukungnya, dari pihak sekolah, pihak keluarga, dan pihak pemerintah. Ini hal sederhana yang mencoba MENGHANCURKAN pemuda- pemudi di negara ini. Kalau dari pihak sekolah, bapak ibu guru dan segala civitas akademika seakan- akan buta akan hal ini. Mereka melihat tapi sok ndak melihat, mereka tahu tapi sok ndak tahu, dan parahnya lagi ada yang memberi saran seperti ini,, “nanti kamu anak- anak kalau bertemu guru yang dari sekolahan A harus hati- hati. Mereka sangat awas, dan waspada mengenai gerak- gerik kalian. Mudah- mudahan kalian lulus semua dan diberi kelancaran dalam mengerjakan, masuk bareng ya keluar harus bareng.” dari perkataannya pun sudah bisa diidentifikasi kelicikan pihak sekolah. “lho, kalo pada gak lulus bagaimana citra sekolah kita?” MasyaAllah, Na'udzubillah tsumma na'udzubillah, mereka mencoba mencari pelindung lain selain Allah? Padahal hanya Dia lah zat yang MENENTUKAN lulus tidaknya seorang dalam ujian. Dan mereka lebih memilih CITRA SEKOLAHANnya dari pada mempersiapkan para generasi muda yang GEMILANG.

Lalu dari orang tua, ketidak perdulian orang tua kepada anak menjadi salah satu hal yang menyebabkan terjadinya kecurangan dalam mengerjakan ujian. Ada yang cuek saja meskipun sebulan lagi bakalan ada ujian nasional, dan ada pula yang berusaha mempercayakan putra- putrinya dalam bimbingan belajar. Yang anehnya lagi mereka tidak segan- segan berdiskusi mengenai pencarian kunci jawaban yang beredar, bahkan adapula beberapa orang tua yang mencarikan dan membelikan barang tersebut tak peduli berapapun yang harus dikeluarkan. Lalu, bagaimana dengan proses pertumbuhan si agent of change yang malang ini? Pantas saja mereka laksana emas dan uranium di Jayapura, yang berlimpah dan berharga namun di sia- sia kan, eh malah mau nya diberdayakan oleh asing.

Bagaimana dengan pemerintahan? Wah lebih parah lagi itu. Kok bisa? Iya lah, sekarang coba kita telaah bersama, siapa yang membuat soal ujian nasional?Lalu kenapa bisa terjadi kebocoran soal dan kebanjiran kunci jawaban? Nah ini yang tau hanya Allah dan para oknum yang hanya mengejar dunia saja. Percuma dan sia- sialah UUD pembukaan alinea IV yang berbunyi “bercita- cita mencerdaskan kehidupan bangsa...” lha para orang- orang cerdas saja hanya mencari cara- cara cerdas untuk meraup kuntungan pribadi yang berlipat. Bagaimana mungkin bisa terealisasi? Cuman sebatas lamunan di siang bolong...
...
...
...

Sebenarnya, tidak hanya dalam satu kasus ini saja hal tersebut ditemukan, bahkan hampir di segala bidang... tapi saya ingin mencoba menyadarkan kawan- kawan sekalian, bahwa janganlah menyalahkan dan menuntut lebih para pemuda- pemudi Indonesia saat ini, berkacalah dari hal- hal seperti tadi dan ubahlah mulai dari diri sendiri dan apa yang bisa diperbuat diri untuk mengubah sekitar menjadi lebih baik (minimal dari ligkungannya sendiri).

Dan untuk para pemuda, mau sampai kapan kamu bertengger seperti ini, kau punya sayap yang kuat bak rajawali, kau punya taring bak hiu yang tajamnya berlapis- lapis, engkau punya penglihatan yang tajam bak harimau mengintai buruannya, namun hingga saat ini engkau masih terlelap syahdu, mendengarkan dan menikmati erangan kepedihan dari ibu pertiwi. Banyak yang ingin mencelakakanmu! Banyak yang ingin mencuri potensi- potensi mu! Dan tidak sedikit yang merindukan kehancuranmu!

Pertajam potensimu dalam segala hal yang kamu sukai dan bermanfaat bagi kamu, karena sesungguhnya masa muda mu adalah masa- masa emas yang apabila kamu bersungguh- sungguh maka kamu yang pasti memperoleh hasilnya, bukan orang lain.
Ikutilah organisasi- organisasi yang baik yang mengarahkanmu kepada kebaikan. Karena keburukan yang terstruktur akan dengan mudah mengalahkan kebaikan yang tidak terstruktur.
mulai berpikir untuk bisa menolong orang lain karena sebaik- baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Dan ikuti saran dari Aa Gym untuk melakukan 3M ,
Mulai dari hal yang terkecil
Mulai dari diri sendiri
Mulai dari Sekarang!
Yang terakhir, serahkan semua kepada Allah, Dia-lah yang Maha Adil dan Bijaksana, dan Dia- lah satu- satunya yang mewakili nama- nama indah-Nya dalam Asma'ul Khusna. Dan Yakinlah bahwa Allah ialah sutradara dan penulis skenario terbaik didalam kehidupan.

Segera Bangkit Sob!
Kenapa?
Karena Kamu Pemuda idaman itu...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar