Pemuda Idaman
Apakah dia yang gagah? Atau yang cakep?
Ataukah yang pemberani? Emm, atau juga dia yang kaya raya, yang
kuliah atau yang baik hati, tidak sombong? Pasti bingung yaa, lalu
apa nih indikator untuk bisa dikatakan sebagai pemuda idaman?
idamannya siapa? Idamannya orang tua, bapak – ibu guru,
masyarakatnya, teman- temannya, ibu pertiwi, dan bahkan idaman Allah
dan para malaikat- malaikat-Nya. Karena dia adalah pemuda yang sopan
sikapnya, santun tutur katanya, terpuji akhlaqnya, peduli sesama,
taat dalam beragama, dan masih banyak kriteria lainnya yang bisa
disebut sebagai pmuda idaman.
Lalu, apabila kita lihat kondisi pemuda
saat ini...
...
...
Butuh menghela nafas lebih panjang
ketika membahas tentang pemuda saat ini. Ketika lebih memilih santai-
santai daripada menggapai cita- cita. Segalanya dituntut praktis
tanpa mau melihat proses yang dinamis. Seperti membeli ijazah,
membeli kunci jawaban ujian nasional, hingga pembegalan pun menjadi
pilihan yang laris. Sangat banyak hal yang mengenaskan dan
menyedihkan apabila kita mencoba menengok pemuda pada saat ini.
Bagaimana mau menjadi agent of change pada bangsa ini kalau merubah
dirinya saja sulit. Bagaimana mau peduli dengan orang lain, kalau
masih saja mengkonsusmsi narkoba, miras yang perlahan- lahan bermuara
ke penghancuran diri Sendiri.
Dan yang lebih aneh lagi, seakan- akan
khalayak umum menganggap itu hal biasa, bahkan yang parahnya lagi
malah mendukungnya, na'udzubillah. Semisal, pembelian kunci jawaban
ujian nasional. Sudah sangat jelas kelicikan dan kecurangan yang
terlihat tapi hampir dari segala pihak mendukungnya, dari pihak
sekolah, pihak keluarga, dan pihak pemerintah. Ini hal sederhana yang
mencoba MENGHANCURKAN pemuda- pemudi di negara ini. Kalau dari pihak
sekolah, bapak ibu guru dan segala civitas akademika seakan- akan
buta akan hal ini. Mereka melihat tapi sok ndak melihat, mereka tahu
tapi sok ndak tahu, dan parahnya lagi ada yang memberi saran seperti
ini,, “nanti kamu anak- anak kalau bertemu guru yang dari sekolahan
A harus hati- hati. Mereka sangat awas, dan waspada mengenai gerak-
gerik kalian. Mudah- mudahan kalian lulus semua dan diberi kelancaran
dalam mengerjakan, masuk bareng ya keluar harus bareng.” dari
perkataannya pun sudah bisa diidentifikasi kelicikan pihak sekolah.
“lho, kalo pada gak lulus bagaimana citra sekolah kita?”
MasyaAllah, Na'udzubillah tsumma na'udzubillah, mereka mencoba
mencari pelindung lain selain Allah? Padahal hanya Dia lah zat yang
MENENTUKAN lulus tidaknya seorang dalam ujian. Dan mereka lebih
memilih CITRA SEKOLAHANnya dari pada mempersiapkan para generasi muda
yang GEMILANG.
Lalu dari orang tua, ketidak perdulian
orang tua kepada anak menjadi salah satu hal yang menyebabkan
terjadinya kecurangan dalam mengerjakan ujian. Ada yang cuek saja
meskipun sebulan lagi bakalan ada ujian nasional, dan ada pula yang
berusaha mempercayakan putra- putrinya dalam bimbingan belajar.
Yang anehnya lagi mereka tidak segan- segan berdiskusi mengenai
pencarian kunci jawaban yang beredar, bahkan adapula beberapa orang
tua yang mencarikan dan membelikan barang tersebut tak peduli
berapapun yang harus dikeluarkan. Lalu, bagaimana dengan proses
pertumbuhan si agent of change yang malang ini? Pantas saja mereka
laksana emas dan uranium di Jayapura, yang berlimpah dan berharga
namun di sia- sia kan, eh malah mau nya diberdayakan oleh asing.
Bagaimana dengan pemerintahan? Wah
lebih parah lagi itu. Kok bisa? Iya lah, sekarang coba kita telaah
bersama, siapa yang membuat soal ujian nasional?Lalu kenapa bisa
terjadi kebocoran soal dan kebanjiran kunci jawaban? Nah ini yang tau
hanya Allah dan para oknum yang hanya mengejar dunia saja. Percuma
dan sia- sialah UUD pembukaan alinea IV yang berbunyi “bercita-
cita mencerdaskan kehidupan bangsa...” lha para orang- orang cerdas
saja hanya mencari cara- cara cerdas untuk meraup kuntungan pribadi
yang berlipat. Bagaimana mungkin bisa terealisasi? Cuman sebatas
lamunan di siang bolong...
...
...
...
Sebenarnya, tidak hanya dalam satu
kasus ini saja hal tersebut ditemukan, bahkan hampir di segala
bidang... tapi saya ingin mencoba menyadarkan kawan- kawan sekalian,
bahwa janganlah menyalahkan dan menuntut lebih para pemuda- pemudi
Indonesia saat ini, berkacalah dari hal- hal seperti tadi dan
ubahlah mulai dari diri sendiri dan apa yang bisa diperbuat diri
untuk mengubah sekitar menjadi lebih baik (minimal dari ligkungannya
sendiri).
Dan untuk para pemuda, mau sampai kapan
kamu bertengger seperti ini, kau punya sayap yang kuat bak rajawali,
kau punya taring bak hiu yang tajamnya berlapis- lapis, engkau punya
penglihatan yang tajam bak harimau mengintai buruannya, namun hingga
saat ini engkau masih terlelap syahdu, mendengarkan dan menikmati
erangan kepedihan dari ibu pertiwi. Banyak yang ingin mencelakakanmu!
Banyak yang ingin mencuri potensi- potensi mu! Dan tidak sedikit yang
merindukan kehancuranmu!
Pertajam potensimu dalam segala hal
yang kamu sukai dan bermanfaat bagi kamu, karena sesungguhnya masa
muda mu adalah masa- masa emas yang apabila kamu bersungguh- sungguh
maka kamu yang pasti memperoleh hasilnya, bukan orang lain.
Ikutilah organisasi- organisasi yang
baik yang mengarahkanmu kepada kebaikan. Karena keburukan yang
terstruktur akan dengan mudah mengalahkan kebaikan yang tidak
terstruktur.
mulai berpikir untuk bisa menolong
orang lain karena sebaik- baik manusia adalah yang paling bermanfaat
bagi orang lain.
Dan ikuti saran dari Aa Gym untuk
melakukan 3M ,
Mulai dari hal yang terkecil
Mulai dari diri sendiri
Mulai dari Sekarang!
Yang terakhir, serahkan semua kepada
Allah, Dia-lah yang Maha Adil dan Bijaksana, dan Dia- lah satu-
satunya yang mewakili nama- nama indah-Nya dalam Asma'ul Khusna. Dan
Yakinlah bahwa Allah ialah sutradara dan penulis skenario terbaik
didalam kehidupan.
Segera Bangkit Sob!
Kenapa?
Karena Kamu Pemuda idaman itu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar